Ada sebagian manusia yang ber-istighatsah kepada orang yang sudah mati. Ia mengatakan misalnya, ketika mengalami kesusahan dan kesulitan, "Wahai Badawi bin Fulan, bantulah aku!" atau, "Wahai Dasuqi bin Fulan, tolonglah aku!"
Istighatsah adalah ibadah yang tidak semestinya dilakukan kecuali karena Allah semata. Karena itu, ketika para shahabat melihat banyaknya jumlah kaum musyrikin dan sedikitnya jumlah kaum Muslimin dalam perang Badar, dan peperangan berlangsung sengit serta kesusahan bertambah, mereka tidak meminta pertolongan kepada Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam, padahal beliau adalah penghulu para wali dan imam para rasul. Karena mereka tahu bahwa beliau shallallahu'alaihi wasallam adalah manusia yang tidak mempunyai kekuatan dan bantuan untuk mereka. Tetapi mereka meminta pertolongan hanya kepada Allah Ta'ala semata. Kemudian Allah mengabulkan doa mereka pada saat itu dan memberi pertolongan kepada mereka dengan seribu pasukan dari Malaikat.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
إِذْتَسْتَغِيثُونَرَبَّكُمْفَاسْتَجَابَلَكُمْأَنِّيمُمِدُّكُمبِأَلْفٍ مِّنَالْمَلآئِكَةِمُرْدِفِينَ
وَمَاجَعَلَهُاللّهُإِلاَّبُشْرَى وَلِتَطْمَئِنَّبِهِقُلُوبُكُمْوَمَا النَّصْرُإِلاَّ مِنْعِندِاللّهِإِنَّ اللّهَعَزِيزٌحَكِيمٌ
"(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu
diperkenankan-Nya bagimu: 'Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala
bantuan kepada kamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut.' Dan Allah tidak menjadikannya (mengirim bala bantuan itu), melainkan
sebagai kabar gembira dan agar hatimu menjadi tenteram karenanya. Dan
kemenangan itu hanyalah dari sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa
lagi Maha Bijaksana." (QS. Al-Anfal: 9-10)
MUKADIMAH
Segala puji hanya bagi Allah yang menjadikan para kekasih-Nya cinta kepada ketaatan, menjadikan mereka benci kepada kemaksiatan, dan menjadikan lisan mereka senantiasa basah karena berdzikir kepada-Nya. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah semata yang tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.
Jihad terbesar dan paling utama ialah JIHAD ILMU dan berdakwah (menyeru manusia) kepada Allah. Diantara pintu-pintunya yang paling utama, ialah memberitahu kepada manusia tentang hukum-hukum aqidah dan syariat, membetulkan kesalahan-kesalahan mereka dan mengingatkan pula kesalahan-kesalahan mereka. Karena sesungguhnya Da'i adalah dokter bagi masyarakatnya, yang mengidentifikasi penyakit dan memberikan obat yang manjur dan bermanfaat dari nash-nash syariat.
Kita memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala agar mengaruniakan kepada kita kejujuran, keikhlasan, pertolongan, taufiq, hidayah dan kelurusan, serta memberikan manfaat dengannya semasa hidup dan sesudah mati. Sesungguhnya Dia Maha Mengampuni berbagai kesalahan dan Maha Mengabulkan permohonan. Ya Allah, sampaikan shalawat atas Nabi Muhammad, keluarganya serta para shahabat-shahabatnya.
Mesir, Mansya'ah Abbas, 17-04-1422 H
Syaikh Dr. Wahid Abdussalam Bali.
Jihad terbesar dan paling utama ialah JIHAD ILMU dan berdakwah (menyeru manusia) kepada Allah. Diantara pintu-pintunya yang paling utama, ialah memberitahu kepada manusia tentang hukum-hukum aqidah dan syariat, membetulkan kesalahan-kesalahan mereka dan mengingatkan pula kesalahan-kesalahan mereka. Karena sesungguhnya Da'i adalah dokter bagi masyarakatnya, yang mengidentifikasi penyakit dan memberikan obat yang manjur dan bermanfaat dari nash-nash syariat.
Kita memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala agar mengaruniakan kepada kita kejujuran, keikhlasan, pertolongan, taufiq, hidayah dan kelurusan, serta memberikan manfaat dengannya semasa hidup dan sesudah mati. Sesungguhnya Dia Maha Mengampuni berbagai kesalahan dan Maha Mengabulkan permohonan. Ya Allah, sampaikan shalawat atas Nabi Muhammad, keluarganya serta para shahabat-shahabatnya.
Mesir, Mansya'ah Abbas, 17-04-1422 H
Syaikh Dr. Wahid Abdussalam Bali.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar